Minggu Kantate.

 

03 Mei 2015, di HKBP Ajibata:

Pelantikan Panitia Parheheon Parompuan HKBP Rest.Ajibata.

                   

Mazmur 47: 2 - 10.

 

1.  Mazmur ini dilatarbelakangi oleh suatu peristiwa penting yang telah dialami oleh bangsa Israel sebagaimana terungkap dalam Mazmur 46. Peristiwa penting dimaksud adalah kemenangan besar yang didapatkan oleh bangsa Israel atas musuh-musuh mereka, yaitu bangsa-bangsa lain yang sebenarnya jauh lebih besar dan lebih kuat daripada mereka.

2. Bangsa Israel pun menyadari hal ini, sehingga mereka mengakui bahwa kemenangan atas bangsa-bangsa lain itu diperoleh hanya karena pertolongan Tuhan Allah, bahkan mereka menegaskan bahwa peperangan yang berakhir dengan kemenangan atas bangsa-bangsa lain yang jauh lebih kuat itu sesungguhnya dilakukan oleh Tuhan Allah sendiri yang telah mendengar keluh kesah dan telah memperhatikan kesengsaraan mereka, sehingga Tuhan Allah itu datang sendiri menaklukkan musuh-musuh mereka (47: 4). Ekspresi akan kemenangan mereka inilah yang diarahkan pada pengakuan bahwa TUHAN Allah adalah sumber perlindungan, kekuatan, penolong, dan kota benteng yang teguh (ay. 2, 7, 8-10).

3. Panggilan untuk bersukacita & Mengelukan Allah  dengan sorak-sorai.

Pemazmur mengajak segala bangsa untuk memuji Tuhan. Segala bangsa dipanggil untuk memuji Tuhan  untuk bersukacita atau merayakan kegembiraan jiwa dengan bertepuk tangan, dan dengan teriakan kemenangan: mengelu-elukan Allah dengan sorak-sorai. Bertepuk tangan sebagai tanda sukacita. Sebuah cara yang umum untuk mengekspresikan sukacita. Jadi bertepuk tangan di sini sebagai tanda sukacita mereka dan syukur mereka kepada Allah. Pemazmur mengajak untuk bersukacita secara luar biasa. Kemudian, mengelukan Allah dengan sorak-sorak kemenangan: membuat suara menyenangkan untuk memuji Allah, yaitu dalam pengakuan bahwa kemenangan ini telah diperoleh karena campur tangan Tuhan Allah. Suara teriakan kemenangan muncul ketika kemenangan diperoleh, seperti teriakan yang terjadi dalam komunitas yang meraih suatu kemenangan.

 

4. Panggilan untuk memuji Tuhan dilakukan pemazmur, karena:

1. Tuhan yang Mahatinggi itu dahsyat (ay. 3a). Kata dahsyat ini memiliki arti perbuatan yang     menyebabkan keheranan dan kekaguman, perbuatan menimbulkan rasa hormat.

2.  Dia adalah Raja besar atas seluruh bumi (ay. 3b).    

3. Dia menaklukan bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa (ay. 4).

4. Dia memilih tanah pusaka bagi Israel, kebanggaan Yakub (ay.5).    

5. Allah telah naik ke takhtaNya diiringi sorak-sorai dan bunyi sangkakala (6).

5. Dalam Mazmur 47 ini, pemazmur mengajak segenap umat TUHAN untuk melantunkan puji-pujian dan sorak-sorai bagi TUHAN Allah yang telah turun dari Surga untuk menolong dan melindungi mereka (Mzm. 46), dan sekarang TUHAN Allah itu kembali naik ke Surga (ay. 6), menuju tahta kerajaan-Nya yang kudus (ay. 9).

6.  Panggilan untuk bermazmur bagi Tuhan Allah.

Setelah panggilan untuk bersukacita dan mengelukan Allah, kini para umat-Nya dipanggil untuk bermazmur bagi Tuhan Allah. Bermazmurlah artinya: menyanyikan pujian, memainkan musik, memaikan sebuah instrumen musik. Kata ini diulangi sebanyak 4 kali. Jadi pujian kepada Tuhan “raja seluruh bumi” ini patut dimuliakan dengan nyanyian yang indah. Panggilan untuk memuji Tuhan selalu didasarkan pada Tuhan sebagai Raja dan perbuatan-perbuatan yang ajaib yang dilakukan-Nya kepada umat PilihanNya, maupun manusia secara umum. Pusat penyembahan pujian dan hormat kita hanya kepada Tuhan, bukan pada harta atau jabatan. Saudara, yang terkasih dalam Yesus Kristus... Mari bernyanyi dan bersorak-sorai memuji Tuhan yang Dahsyat karena perbuatan-Nya yang ajaib kepada kita umat-Nya. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini