IMB GEREJA

 Soal IMB Gereja, GIMANA ? 


Di tengah persoalan global yang mengguncang dunia dikarenakan pandemi covid, namun tidak bisa dipungkiri masih  ada banyak persoalan yang membutuhkan perhatian dari Pemerintah, para pemangku jabatan yang  dipilih oleh rakyat, untuk memperjuangkan kebutuhan dan kemerdekaan sebagai bangsa yang  utuh dan damai. Apa itu persoalan di masyarakat ? Satu diantaranya adalah izin membangun rumah  ibadah. Bagaimana IMB Rumah Ibadah di tempat kita?

Sebut saja, satu peristiwa bersejarah yang  tak luput dari ingatan  kita, bagaimana gereja HKBP Aurduri yang  telah berjuang  selama puluhan tahun untuk beribadah dengan aman dan damai, harus mengalami persoalan berat dengan larangan  beribadah, bukan sekedar larangan tetapi juga penolakan dan penyegalan. Gereja ini hanyalah salah satu jemaat dari sekian  banyak gereja dari beragam denominasi yang  menghadapi persoalan yang sama. Siapa yang bertanggung – jawab akan persoalan ini?

Apakah kita menyalahkan  Pendetanya? Apakah kita menyalahkan jemaatnya? Apakah kita menyalahkan warga setempat? Apakah kita menyalahkan agama? Apakah kita menyalahkan Pimpinan Gereja? Apakah kita menyalahkan Pemerintah, Presiden, DPR, MPR? Apakah kita menyalahkan POLRI DAN TNI? Atau kita  menyalahkan Pejabat – pejabat yang beragama Kristen? Pasti dari sisi mana kita memandang, jawaban kita akan berbeda.

Dengan jawaban kita yang berbeda – beda, namun yang  terpenting dari kita adalah  kesadaran kita akan peranan kita masing – masing. Momentum penting  itu pernah terjadi dan diperjuangkan Pemimpin Sinode HKBP Ephorus Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing Bersama Praeses HKBP Distrik Jambi Pdt. Hantus Hutapea, Pdt. L.Sinaga, bersama rekan – rekannya.

Pertemuan yang damai dan menyejukkan, diskusi dengan keakraban dan kesederhanaan, untaian kata sebagaimana budaya masing – masing  saling menghargai, maupun jiwa yang solider dan nasionalis dengan kecintaan NKRI, percakapan Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing bersama Walikota Jambi H. Syarif Fasha, ME membuahkan hasil dan berita sukacita bagi seluruh jemaat, denominasi gereja, bahkan bangsa ini.

Dengan bangga dan sukacitanya, Walikota Jambi merespon kunjungan Ephorus HKBP bersama rombongan dengan bersedia dan berjanji menerbitkan IMB Gereja HKBP Aurduri Jambi. Bahkan pernyataan ini dengan rasa optimisnya, Walikota Jambi kembali menyampaikan informasi tersebut kepada Ephorus HKBP dihadapan seluruh warga Batak yang memenuhi Gedung GOR Kota Jambi saat itu. Di satu acara kebersamaan masyarakat Batak dengan berthemakan “Semalam di Tanah Batak”, seluruh warga Batak mengapresiasi Walikota Jambi bersama Ephorus HKBP yang saat itu diatas Panggung bersama Praeses Distrik Jambi.

Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing juga usai acara tersebut, mengapresiasi kinerja dan pelayanan Praeses Pdt. Hantus Hutapea bersama rekan – rekannya yang solid dan terus berkoordinasi mengupayakan pengembangan pelayanan di Jambi. Tak bisa dipungkiri, uraian air mata, kesedihan, dan perjuangan berbuah sukacita dengan penuh harapan terluapkan di malam itu juga dipandu dengan bimbingan pastoral Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing.

Alhasil, IMB Gereja HKBP Aurduri Jambi terbit di Bulan Agustus dalam tahun itu juga, yang diterima Pimpinan Jemaat HKBP Aurduri Jambi. Sekarang , gereja ini sudah berubah nama menjadi HKBP Syalom.

Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing juga bersama rombongan yang  didampingi Praeses Jambi, Pdt. Marudut Nababan, dan Pdt. Samsir Deli Sinaga, memberikan bimbingan pastoral ke semua  perwakilan jemaat dari gereja – gereja HKBP yang masih belum menerima IMB Gereja. Harus ada kesatuan, koordinasi, saling  menopang  satu sama lain, jangan ada penyakit saling iri dalam kehidupan gereja, semuanya akan berproses dan tetap tingkatkan pelayanan, dan gereja harus bermanfaat bagi lingkungannya, kata Ephorus HKBP.

Bahkan selain itu, Ephorus HKBP juga kembali bersama rombongan mengunjungi gereja – gereja yang mengalami kesulitan akan IMB Gereja. Meninjau, menyapa, memberikan penguatan, dan berdoa bersama, demikian  yang dilakukan Ephorus HKBP ketika tiba di masing  - masing gereja.

Selain di Oculusletter.blog, juga ada media lainnya yang  turut menerbitkan informasi tersebut seperti Harian Analisa, Harian Jurnal Asia, Majalah Suara HKBP, Majala SP. Immanuel, Website HKBP, Media Online Sorot Daerah, Media Online Pelita Batak, Media Online Hetanews, dan Media Online Lintas Publik.

Mengingat peristiwa ini, bukan tidak mungkin gereja - gereja kita mengurus IMB di tempat masing  - masing, walaupun itu sulit. Sembari menunggu Pemerintah menarik dan merubah undang - undang tentang pendirian rumah ibadah yang banyak menimbulkan polemik, banyak upaya juga yang harus dilakukan. Setiap gereja itu baik pelayan dan jemaatnya, harus menjadi berkat sebagaimana visi HKBP. Menjadi berkat secara sederhana, itu artinya bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, bagi warga setempat, dan masyarakat umum. 

Jemaat, baik saya, anda, kamu, dan kita semua, hindari tindakan - tindakan provokasi dan yang cenderung  polemik di masyarakat, karena ini bukan hanya  merugikan kita saja, tetapi juga berdampak secara luas. Harapan juga, para pendeta dan pelayan gereja lainnya aktif menjalin komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak lapisan di tengah - tengah masyarakat dan pemerintah.

Sebagaimana Ephorus HKBP Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing yang selalu berpesan setiap kali dirinya hendak mengunjungi jemaat - jemaat, dan ini menjadi teladan tentunya, agar menyempatkan bersilaturahmi dengan Kepala - kepala Daerah setempat, baik itu di tingkat Kota, Kabupaten, dan Provinsi. Silaturahmi tersebut dilakukan Ephorus bukan hanya di tingkat daerah, tetapi juga di tingkat pusat, baik kepada setingkat Menteri, maupun Wakil Presiden, dan Presiden Republik Indonesia seperti yang dilansir beberapa media lainnya. 

Inisiatif yang dilakukan Ephorus tentunya menjadi dorongan - motivasi bagi semua pelayan untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mengembangkan pelayanan gereja. 

Hal ini tentunya berdampak baik bagi HKBP, karena Pemerintah baik di daerah maupun di tingkat pusat bangsa ini mengenal lebih dalam tentang HKBP secara resmi. Tentu itu bisa menjadi point penting bagi semua jemaat dan para pendeta di semua aras pelayanan, agar lebih aktif dan mengambil peranan strategis di masing  - masing daerah pelayanan. (Bch)

Damailah Indonesia dan maju !

Berikut seputar beritanya:

“Saya berjanji untuk menciptakan kerukunan antar umat, melindungi warga Jambi termasuk jemaat HKBP, semaksimal mungkin. Saya sudah katakan, saya akan membantu memfasilitasi pengadaan lahan dan menerbitkan IMB Gereja HKBP Aurduri Jambi. Ephorus HKBP tidak perlu kuatir,” kata Ephorus HKBP Pdt Darwin Lumbantobing menirukan ucapan Walikota Jambi.

Kutipan itu disampaikam Ephorus melalui Sekretaris Khususnya, Pdt Alter Pernando Siahaan saat diwawancarai di Medan, Minggu (16/7). “Hari ini kami juga merekomendasikan penerbitan IMB Gereja HKBP Anugerah dan HKBP Banjar Toba,” timpal Syarif Fasha.

IIni menjadi catatan sejarah emas bagi HKBP. Pasalnya, 25 tahun gagal mengurus Izin Mendirikan bangunan (IMB) Gereja HKBP Aurduri. Hanya setelah Ephorus HKBP bertemu dengan Walikota Jambi Syarif Fasha, pada Sabtu (15/7), upaya pengurusan IMB Gereja menemui titik terang.

Tak hanya HKBP Aurduri, Walikota Jambi juga sedang memfasilitasi pengurusan IMB Gereja HKBP Agave. Janji itu dilontarkan Syarif Fasha di hadapan seluruh Jemaat HKBP Distrik XXV Jambi, di Acara “Semalam di Tanah Batak” yang digelar di Gelanggang Olah Raga Kota Baru, Jambi. Respon itu muncul setelah Walikota Jambi Syarif Fasha mendapat kunjungan dari Pimpinan Tertinggi Gereja HKBP (Ephorus) Pdt Dr Darwin Lumbantobing beserta rombongan pada Jumat (14/7) lalu ke kediaman rumah dinas Walikota Jambi. Syarif Fasha bangga dan senang atas kunjungan Ephorus itu.

Ephorus menambahkan, HKBP mendukung program-program pemerintah baik pusat maupun daerah demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Ephorus menambahkan, HKBP juga memberikan perhatian khusus untuk membangun kerja-sama dalam menangani masalah-masalah sosial sepasti narkoba, pendidikan, pekerjaan, dan lainnya.

“Kami juga mendukung program-program dari Bapak Walikota Jambi,” kata Darwin Lumbantobing, yang didampingi istrinya, Praeses HKBP Distrik XXV Jambi Pdt Hantus Hutapea, para pendeta HKBP Distrik Jambi, Para Tokoh Batak Distrik Jambi, Wakil Kepala Biro Jemaat Pdt Daslan Rajagukguk dan Sekretaris Khusus Ephorus Pdt Alter Pernando Siahaan.

Acara “Semalam Di Tanah Batak” ini digelar sebagai upaya menggalang dana untuk Pembangunan Distrik Centre Jambi. Distrik Center ini diperuntukkan sebagai pusat pembinaan, pelatihan, sarana olah raga, wisata alam, dan manfaat lainnya. “Distrik Centre ini nantinya akan terbuka untuk semua umat beragama,” ujar Pdt Alter Siahaan.

Bangunan induk Distrik Centre telah dibangun yang menjadi tolak ukur bangunan. Gedung tersebut telah diresmikan Ephorus. Distrik Centre tersebut berada di lahan sekitar 12 hektar yang dihibahkan oleh keluarga jemaat marga Sitanggang.

Walikota Jambi membocorkan telah ada pembicaraan antara Walikota Jambi dengan Gubernur untuk ke depan menyediakan lahan dari Pemprov sekitar 20 hingga 30 hektar yang diperuntukkan khusus untuk membangun rumah ibadah termasuk gedung gereja. Pemerintah juga memberikan perhatian kepada pengembangan jalan ke rumah ibadah maupun jalan menuju ke daerah lainnya.

Sekian lama mengurus Izin Mendirikan bangunan (IMB) Gereja HKBP Aurduri, selalu terkendala. Tetapi setelah ada pertemuan antara Ephorus HKBP dengan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, pada Sabtu (15/7) kemarin, upaya pengurusan IMB gereja menemui titik terang.

“Saya sudah katakan, saya akan membantu memfasilitasi pengadaan lahan dan menerbitkan IMB Gereja HKBP Aurduri Jambi. Ephorus HKBP tidak perlu kuatir,” lanjutnya.

Respons itu muncul setelah Syarif Fasha mendapat kunjungan dari Pimpinan Tertinggi Gereja HKBP (Ephorus) Pdt Dr Darwin Lumbantobing beserta rombongan pada Jumat (14/7) lalu, ke kediaman rumah dinas Wali Kota Jambi. Syarif Fasha bangga dan senang atas kunjungan Ephorus itu.

Ephorus menambahkan, HKBP mendukung program-program pemerintah baik pusat maupun daerah demi kesejahteraan rakyat Indonesia. HKBP juga memberikan perhatian khusus untuk membangun kerja sama dalam menangani masalah-masalah sosial.

“Kami juga mendukung program-program dari Bapak Wali Kota Jambi," kata Darwin Lumbantobing.

Acara “Semalam Di Tanah Batak” digelar sebagai upaya menggalang dana untuk Pembangunan Distrik Centre Jambi. Distrik Center ini diperuntukkan sebagai pusat pembinaan, pelatihan, sarana olah raga, wisata alam, dan manfaat lainnya.

Bangunan induk Distrik Centre telah dibangun dan menjadi tolak ukur bangunan. Gedung tersebut telah diresmikan Ephorus. Distrik Centre berada di lahan sekitar 12 hektare yang dihibahkan oleh keluarga jemaat marga Sitanggang."


Sumber: Blog Oculus Blog.

Komentar

Postingan populer dari blog ini