Renungan Harian: Sabtu, 16 Agustus 2014

1 Tesalonik 5: 5
Karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

(Ai saluhutna do hamu anak hatiuron jala anak arian; ndang sian borngin hita manang sian haholomon).

Sikap Anak-anak Terang.

Siang menggambarkan terang dan malam menggambarkan kegelapan.
Seluruh umat yang percaya disebut sebagai anak-anak terang. Pada dasarnya, Tuhan menciptakan waktu terang (siang) agar manusia dapat bekerja dengan baik dan maksimal. Siang berarti waktunya untuk bekerja dan berkarya, setelah lelah bekerja pada siang hari, lalu istirahat pada malam hari. Rasul Paulus menasehatkan kita sebagai anak-anak terang untuk senantiasa berjaga-jaga dan berdoa dalam perjalanan kehidupan ini tanpa meninggalkan pekerjaan kita sehari-hari. Anak-anak Terang harus menjadi garam dan terang bagi dunia. Kita harus hidup di dalam terang secara teguh dan kokoh. Itulah arti kehidupan Kristen yang sesusungguhnya.

Sikap anak-anak terang dalam berjaga-jaga adalah:
(1) Berjaga-jagalah, sebab Iblis menyerang kapan saja dan dimana saja.
Berjaga-jagalah senantiasa sebab si musuh selalu meningintai dan berjalan-jalan untuk menelan kita sebagaimana tertulis di dalam 1 Petrus 5: 8, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya". Dia ingin menelan kita. Dan jika kita birfikir yang salah dan mengira bahwa Iblis itu seperti singa yang sudah dicabut giginya, dan tidak akan mampu menelan kita? Sebaiknya kita harus membaca lagi Firman Tuhan tersebut dan meminta kekuatan dari Tuhan. Sadarlah dan berjaga-jagalah agar kita menang.

(2) Berjaga-jaga seperti seorang prajurit:
Kita tidak tahu kapan dan dari mana datangnya serangan musuh (Iblis). Untuk itu kita harus berjaga-jaga seperti seorang prajurit yang senantiasa siap siaga. Kata berjaga-jaga ini memiliki makna sikap seorang militer untuk tetap siaga menghadapi kemungkinan serangan mendadak setiap saat. Demikian juga dengan para pendahulu bangsa kita, bangsa Indonesia. Memang kemerdekaan bangsa kita adalah Anugerah dari Tuhan. Namun, dalam menerima anugerah kemerdekaan tersebut Para Pejuang Kita tetap berjaga-jaga dan berjuang dari serangan para penjajah. Mereka tidak akan lalai karena serangan bisa saja datang mendadak dari pihak musuh. Berkat Anugerah Tuhan dan perjuangan dan hidup berjaga-jaga sehingga bangsa kita meraih kemenangan. Demikian juga dengan kehidupan kerohanian kita, tetap berada di dalam hidup berjaga-jaga dan berjuang sehingga kita meraih kemenangan dalam Tuhan.

Setiap orang yang percaya kepada Kristus, telah menjadi anak-anak terang dan sudah menjadi anak-anak siang. Yang berarti, kita sudah mengambil bagian dan pelaku terang terang dari Tuhan Allah yang dibawa oleh Kristus. Karena itu, kita harus benar-benar mempertahankan terang yang ada pada kita. Terang yang ada dalam diri kita harus tetap bersinar, walaupun banyak ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. (ATHG). Di dalam atau bersama dengan Kristus adalah Terang Dunia, kita mampu mempertahankan apa yang telah menjadi bagian kita sebagai orang-orang pengikut-Nya. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini