Hari ini telah Lahir Bagimu Juruselamat, Yaitu
Kristus Tuhan, di Kota Daud (Lukas 2: 11).
(Khotbah Natal
Oikumene Kec. Ajibata, Oleh: Pdt. Ahab Tambun, STh).
Istilah manajemen
yang popular adalah 4W + 1H yaitu what, when, where, whom, dan How. Kita
membahas, hanya 4W. Dengan istilah ini kita mencoba mengungkap suatu problem atas kendala yang sedang dihadapi. Bukan hanya untuk ilmu sejarah, ternyata
istilah ini juga dipakai dalam ilmu theologia.
1. What (Apa).
Dalam deskripsi
Injil Lukas ini, menjelaskan suatu
peristiwa tentang kelahiran seorang bayi. Memang sebelumnya sudah ada peristiwa
kelahiran bayi-bayi yang lain, tetapi untuk saat itu, peristiwa kelahiran
tersebut sangat memiliki arti yang lebih dari yang lainnya. Peristiwa tersebut
juga diceritakan penulis lain selain Lukas yakni Matius. Hingga saat ini
diketahui ada dua orang penulis yang mendeskripsikan peristiwa penting
tersebut. Memang telah diramalkan oleh banyak peramal tentang peristiwa ini,
bahwa akan dilahirkan seorang Raja yang dapat membebaskan bangsa Israel dari
jajahan bangsa Romawi dan dari segala penjajahan yang ada. Selanjutnya akan
timbul suatu pertanyaan besar bagi kita, siapa gerangan Bayi yang dilahirkan
ini sehingga perlu diceritakan untuk diingat orang orang sepanjang masa sampai
akhir zaman.
2. When (Kapan).
Setelah mengetahui
peristiwa tentang kelahiran seorang bayi tersebut, akan muncul pertanyaan lain
yaitu when - kapan? Dan Lukas dengan sangat bijaksananya menjelaskan dengan
Hari Ini, Today. Peristiwa kelahiran tersebut sangat bermakna pada saat tulisan
Lukas dibuat, sehingga dia menjelaskan penekanan waktu kapan peristiwa tersebut
terjadi. Tentunya peristiwa tersebut
juga akan membawa makna tersendiri dan paling dalam bagi umat manusia di
seluruh dunia. Buku Daily Life in the Time of Jesus: Mengatakan bahwa kawanan
domba berada di luar kandang dari ”minggu sebelum Paskah [akhir Maret]” sampai
pertengahan November. Buku itu juga mengatakan, ”Mereka melewatkan musim dingin
di dalam kandang; dan dari sini saja nyata bahwa tanggal tradisional untuk
Natal, yaitu pada musim dingin, tidak mungkin benar, mengingat Injil mengatakan
bahwa para gembala berada di padang.”
Alangkah
bijaksananya kita apabila kita selalu menyambut peristiwa kelahiran tersebut.
Kapan. Jawabnya adalah hari ini berarti setiap hari. Kita butuh kehadiran-Nya
setiap hari, karena begitu indah penyertaan Dia yang lahir hari ini kepada kita.
Banyak kisah nyata yang beredar, bagaimana indahnya anugerah yang kita terima apabila
tiap langkah kita selalu disertai oleh Tuhan.
3. Where (Dimana).
Selanjutnya penulis
Injil Lukas menerangkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di kota Daud. Apakah
memang ada tempat yang bernama kota Daud? Apa pentingnya kota daud dalam
kelahiran Yesus Kristus? Dengan berbagai refrensi dapat diketahui bahwa Bayi
yang dilahirkan tersebut berasal dari Nazaret. Kalau mendengar nama kota ini
mungkin kita agak sedikit familiar dibandingkan nama kota Daud. Nazaret identik
dengan Nasrani. Secara etimologi, Nazaret berasal dari kata Nazarin yang
artinya rumpun atau ranting. Dan ternyata kota Nazaret tersebut dihuni oleh
rumpun atau ranting Daud. Kota tersebut dihuni oleh keturunan Daud. Jadi tujuan
Lukas menjelaskan kota Daud adalah ingin memberitakan bahwa Bayi yang
dilahirkan tersebut berasal dari keturunan Daud. Adakalanya kita sering
mendapat penjelasan, bahwa baik Maria ibu Bayi tersebut maupun Yusuf sang ayah
Bayi, ternyata merupakan keturunan Daud. Hal ini menyangkut status, Raja yang
lahir adalah Keturunan Daud.
4. Who (Siapa).
Siapa yang lahir. Yang
lahir adalah seorang Juruselamat manusia, Juruselamat dunia. Sungguh suatu
berita sukacita. Untuk itu, hal yang penting bagi semua umat percaya, umat
Kristiani: Bahwa segala waktu, tenaga, daya dan pikiran yang kita luangkan
untuk memperingati kelahiran-Nya, jangan merupakan kegiatan rutinitas yang
tidak mempunyai dampak kepada nilai-nilai spritualitas yang ikut merayakannya. Kita
harus menyatakan bahwa peristiwa kelahiran Yesus Kristus sang Juruselamat merupakan
suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya bahwa Tuhan
pernah hadir dan berada di tengah-tengah manusia. Itulah yang disebut Firman
menjadi daging. Dia sangat dekat bagi kita karena Dia mengambil rupa sebagai
manusia sebagaimana layaknya manusia biasa. Untuk itu, kita juga harus rela dan
mau menyediakan sedikit relung hati kita untuk menerima-Nya. Kita mengakui
kehadiran-Nya sehingga kita mau dibimbing-Nya. Karena bayi yang dilahirkan itu
adalah Juruselamat umat manusia yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita.
5.
Makna
Natal
1. Kenosis (Mengosongkan diri).
Yang terpenting
dalam persoalan teori kenosis ini tentunya adalah apa yang dimaksudkan Paulus
dengan istilah kenoo ("mengosongkan diri"). Dalam Filipi 2: 7,
dikatakan: Ia melepaskan semuanya lalu
menjadi sama seperti seorang hamba.Ia menjadi seperti manusia,dan nampak hidup
seperti manusia. Yesus Kristus, yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib" demi keselamatan umat manusia.
Yesus mau
meninggalkan segala kemuliaan di rumah Bapa-Nya di sorga datang dan hadir di
tengah-tengah umat manusia. Turut merasakan apa yang dirasakan oleh manusia.
2. Mengangkat Harkat dan Martabat
Manusia.
Berita Kelahiran
Yesus Sang Juruselamat Manusia, pertama sekali kepada Gembala yang ada di
ladang. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam. Lukas 2: 8 Pada malam itu ada
gembala-gembala yang sedang menjaga domba-dombanya di padang rumput di daerah
itu. (9) Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan
Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. (10) Lalu kata
malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa”.
3. Natal indentik dengan Kasih.
Ayat alkitab yang
sangat familiar dengan kita tentang kasih yang selalu dikumandangkan setiap
Perayaan Natal tiba adalah dalam Yohannes 3: 16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kelahiran Kristus
adalah anugerah terindah yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun, sebab
Kristus bukan saja lahir, tetapi Ia rela menjadi penebus bagi kita umat manusia
dari segala ancaman hukuman atas dosa yaitu maut.
Oleh anugerah
itulah maka manusia yang seharusnya binasa karena dosa, sekarang beroleh
keselamatan di dalam Kristus, sebab Ia juga yang telah rela memberikan
hidup-Nya menderita sampai mati di atas kayu salib, namun pada hari yang ke
tiga Ia bangkit dari antara orang mati dan menjadi pemenang atas kuasa maut,
sehingga saat ini setiap orang yang mau percaya kepadaNya tidak binasa
melainkan akan memperoleh hidup yang kekal. Itulah maksud dari apa yang dikatakan
firman Tuhan di dalam; Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak
percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Percaya kepada
Yesus bukan saja hanya mengakui dengan mulut “aku percaya” tetapi percaya
kepada Yesus artinya kita harus hidup menuruti semua perintahNya, dan itu
artinya sebagaimana Kristus telah hidup demikianlah setiap orang yang percaya
kepada-Nya juga harus hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Itu artinya
anugerah keselamatan itu harus kita kerjakan selama kita masih hidup di dunia
ini. Dari kebenaran ini, kita bisa mengerti bahwa disaat kita mengakui bahwa
kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat kehidupan kita,
maka ada kewajiban yang harus kita jalankan selama kita hidup yaitu, kita harus
menuruti apa yang menjadi perintah-Nya, dan kalau sampai saat ini kita belum
hidup menuruti semua perintah-Nya, itu berarti sama dengan kita telah berdusta,
atau dengan kata lain sesungguhnya kita belum percaya kepada Yesus.
Saudara.. yang
dikasihi Yesus Kristus.
Semakin sering
merayakan Natal berarti proporsi Kasih kita harus emakin tebal, karena Natal
itu identik dengan Kasih.
Ternyata:
Ada pergeseran Budaya mengapa kasih semakin menipis.
Menurut Medis:
Ketika anak bayi lahir, sumber makanan yang paling bagus untuk
anak adalah asi.
Menurut Ilmu
Genetika: Apa yang kita konsumsi....
Kalau kita
sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus dan hidup sesuai dengan perintah-Nya,
maka kita sedang berjalan menuju kesempurnaan seperti yang dikehendaki Allah
Bapa di sorga, sebab menjadi sempurna sama seperti Allah Bapa di sorga adalah
tujuan hidup dari orang percaya. Amin.
John
Bunyan:
Kebocoron kecil pada sebuah kapal akan mencelakakan. Demikian dosa kecil
masuk ke dalam hati manusia sehingga manusia mengalami maut.
Komentar
Posting Komentar