Khotbah Minggu, tanggal  17 Nopember 2013
     (Oleh:   Pdt. Ahab Tambun, STh – HKBP Rest. Ajibata)



Bertumbuh dan Berbuah Baik Karena Yesus 

(Yohanes 15: 1 – 8).

Penulis kitab Injil Yohanes mempunyai cara dan pendekatan yang berbeda dari penulis kitab Injil lainnya tentang kehidupan dan pekerjaan Yesus. Melalui kitab Injil Yohannes, kita memperoleh banyak pengertian yang menarik tentang Yesus yang ditulis oleh seorang Kristen pada zaman Kekristenan mula-mula. Renungan Minggu ini, memperkenalkan kepada kita suatu perumpamaan tentang “Yesus adalah Pokok Anggur Yang Benar”.

Perumpamaan tentang “Pokok Anggur Yang Benar” disampaikan Yesus kepada para murid-Nya pada suatu malam setelah mereka selesai makan malam bersama dan sebelum Paskah (Yoh 13: 1 – 2). Yesus adalah pokok anggur yang benar dan Bapa adalah pengusahanya. Pokok anggur memberikan hidup pada ranting-rantingnya. Artinya, semua orang yang mempunyai persekutuan dengan Kristus memperoleh hidup. Kehidupan mengandalkan Yesus itulah yang menghasilkan buah yang lebat dan baik. Hidup dalam persekutuan dengan Yesus membuat manusia memperoleh banyak berkat. Yesus berkata: “Jika kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Nyata bahwa Allah memperlakukan secara istimewa semua orang yang hidupnya menggantungkan diri kepada Yesus sebagai pokok anggur. Perskutuan dengan Yesus menghasilkan banyak buah. Buah yang banyak itu merupakan kemuliaan bagi Allah dan merupakan sukacita bagi pengikut-Nya.
Pokok Anggur adalah Simbol Kehidupan
Tuhan Yesus menyimpulkan bahwa:  “Akulah pokok Anggur  dan kamu adalah ranting-rantingnya harus berbuah banyak”. Yesus memakai pokok Anggur, karena anggur adalah suatu tanaman yang berbuah secara terus menerus (tidak menghasilkan buah secara musiman) dan berguna bagi kehidupan manusia. Perjamuan Kudus memakai bahan yang terbuat dari anggur untuk melambangkan “Darah Kristus”. Kalau Tuhan Yesus mengidentikkan diri-Nya dengan pokok Anggur yang baik, maka kita selaku pengikutnya harus meneladani kehidpan Yesus. Pokok Anggur akan berguna kalau ia berbuah dengan baik. Selama pokok Anggur itu belum berbuah,  ia hanya menjadi perhiasan saja sama seperti bunga di taman dan tidak sesuai dengan keberadaan kehidupnya.Pohon yang berbuah menandakan bahwa pohon itu masih hidup,  jadi buahnya merupakan tanda kehidupan. Jika kita adalah ranting dari pokok anggur  yang masih hidup maka hidup kita itu harus berbuah. Buah yang Tuhan inginkan dari kita pengikut-Nya adalah buah yang lebat dan baik, jika tidak maka kita sebagai ranting-Nya akan dipotong dan dibuang, sesudah kering akan dibakar. Dalam kitab Yakobus 2: 17 dikatakan: “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati”.
Dari Pokok Anggur, Kita Mengetahui Adanya Pertumbuhan.
Setiap ranting yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya supaya ia lebih banyak berbuah. Dipotong dan dibuang karena tidak berfungsi. Apa yang tidak diperlukan pada pohon itu akan dibuang dan sisanya hanya yang diperlukan untuk perkembangan tumbuhan tersebut. Tujuan dari pemotongan ranting-ranting yang tidak berfungsi lagi agar pokok Anggur itu bertumbuh dengan baik Jika sebelumnya banyak ranting dan sekarang akan dikurangi supaya pokok anggur tersebut punya tenaga yang baru untuk menumbuhkan daun-daunanan untuk menghasilkan buah yang lebat dan baik. Seseorang yang hobby menanam pohon, mempunyai pengalaman yang cukup tentang penanaman pohon tertentu. Dengan telaten ia menyirami dan menanti sampai pohon itu bertumbuh, kemudian ia akan memangkas daun-daun yang tidak diperlukan, yang dimakan ulat, yang busuk dan sebagainya; supaya dapat tumbuh lebih baik lagi. Jika suatu pohon mengalami pertumbuhan yang baik, maka si penanam itu akan merasa gembira dan senang melihat peliharaannya. Demikian halnya dengan kehidupan orang Kristen. Rasul Paulus mengatakan bahwa ia sendiri bagaikan ibu rohani yang terus bertahan untuk melahirkan anak rohani. Di sini diperlukan kesabaran dan penderitaan seperti seorang ibu yang melahirkan. Pertumbuhan juga tidak bisa berlangsung mendadak dalam satu hari, tetapi melaui proses yang ada, itu sebabnya diperlukan kesabaran untuk menanti dan menunggu agar berbuah yang baik dari kehidupan orang percaya. Bila kita ingin menjadi orang Kristen yang bertumbuh, pakailah hidupmu dan berkat yang dari Tuhan agar menjadi berkat bagi orang lain. Setiap orang yang mau melayani Tuhan harus belajar dan bergumul untuk bertumbuh dalam Kristus. Baca Kitab Suci dan Berdoa setiap hari jika mau bertumbuh dalam Kristus.

Menghasilkan Buah Yang Baik Menjadi Karakter Kristen.
Buah yang kita hasilkan akan menunjukkan sampai dimana pertumbuhan iman kita. Apakah kita punya kerinduan untuk melayani Tuhan? Jika kita mempunya niat dan kerinduan untuk pekerjaan melayani Tuhan, saya percaya akan kuasa Tuhan; Kita akan menjalani hidup yang penuh suka cita, baik di dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam persekutuan Gereja bahkan segala bentuk kegiatan, karena kita mau menunjukkan buah yang lebih baik. Karena setiap yang kita lakukan dengan terpaksa, pasti tidak dalam suka cita dan tidak akan menghasilan yang baik pula. Orang yang memiliki kasih dalam hatinya, maka dengan sungguh-sungguh akan mengeluarkan kelakuan dan perbuatan yang berguna bagi banyak orang dan akan menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Tuhan selalu memberikan yang terbaik buat kita. Apakah hidup kita sesuai dengan firman Tuhan? Kita tidak pernah akan hidup sesuai dengan firman Tuhan selama kita tidak mengetahui firman Tuhan itu sendiri, dan untuk mengetahuinya kita perlu membacanya dan mempraktekkannya.
Manusia bertumbuh dari bayi menjadi dewasa, tidak ada manusia langsung menjadi dewasa. Setiap orang yang percaya juga mengalami proses pertumbuhan secara rohani. Ia harus selalu mendapatkan makanan agar dapat bertumbuh dan berbuah dengan baik. Sebuah ranting dapat tumbuh dan menghasilkan buah yang baik jika tidak terpisah dari pokoknya. Dengan perumpamaan Tuhan Yesus ini, kita akan diarahkan dan mengingatkan kita selaku umat yang percaya kepada Tuhan bahwa kita tidak mampu hidup dan berbuah dengan baik kalau tidak selalu bergantung kepada Yesus melalui Firman-Nya, Sang Pokok dan Sumber hidup kita. Yesus menempatkan diri sebagai pokok kehidupan dan kita adalah ranting-rantingnya. Sebagai ranting kita harus meneladani dan bergantung kepada Tuhan Yesus. Hanya dengan cara ini kita mampu menghasilkan buah-buah kehidupan yang baik di hadapan manusia dan di hadirat Tuhan. Ini berarti hidup kita bukan semata-mata untuk diri kita atau untuk kelompok atau golongan kita tetapi juga untuk semua orang. Berguna bukan hanya untuk diri sendiri tetapi bagi banyak orang seperti anggur dibutuhkan oleh banyak orang. Amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini