Renungan Harian : Kamis, 28 Nopember 2013

2 Korintus 1: 6
Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

Jika kita tidak pernah menderita maka kita tidak akan pernah dapat mengalami dan merasakan penghiburan dari Tuhan. Logikanya, dalam perjalanan hidup semua manusia pasti pernah mengalami penderitaan. Dalam segala bentuk penderitaan yang kita alami sangat diperlukan adanya penghiburan dari Tuhan Allah sang maha pengasih. Setelah kita mengalami dan merasakan penghiburan-Nya, kita juga akan dapat membawa penghiburan yang pernah kita alami kepada sesama kita yang berada dalam penderitaan. 

Kita tidak boleh memandang penderitaan hanya sebagai hukuman karena dosa-dosa tetapi melalui penderitaan kita akan semakin menjadi kuat dan ditempah untuk tetap setia kepada Tuhan Allah. Dalam penderitaan kita juga akan memiliki pengharapan dan keteguhan. Dengan adanya pengharapan dalam hidup maka kita akan senantiasa intropeksi dan membenahi diri. Untuk itu, jangan pernah menyalahkan Tuhan jika kita mengalami penderitaan, sebab hal itu akan membuat iman kita semakin teguh dan akan selalu berpengharapan penghiburan dari Dia yang kita sembah. 

Orang yang sakit memerlukan pengobatan, demikian juga orang yang mengalami penderitaan memerlukan penghiburan dan keselamatan. Menghibur berarti membuat hati yang remuk menjadi senang. Rasul Paulus menggunakan kata penghiburan untuk menyebut Allah sebagai sumber segala penghiburan. Surat Rasul Paulus kepada jemaat Korintus berisi tentang pernyataan dari Paulus sendiri, karena dia telah mendapat penghiburan dari Tuhan. Paulus bersaksi bahwa apapun penderitaan yang ia alami, Allah sudah sediakan penghiburan dan kekuatan untuk itu. Mengapa begitu pentingnya akan adanya penghiburan? 1. Untuk pemulihan kepribadian manusia itu sendiri, 2. Penyataan kuasa Tuhan, orang yang menderita akan mendapat penghiburan dan ke. 3. Setiap orang yang telah mendapat penghiburan akan menjadi pelaku penghiburan terhadap mereka yang masih berada dalam penderitaan. 

Surat Kiriman Rasul Paulus kepada jemaat Korintus memberi contoh positif kepada jemaat di Korintus dan juga kepada kita saat sekarang ini. Rasul Paulus telah mengalami banyak penderitaan dalam pelayanannya tetapi dia tidak mengeluh dan tidak putus asa, melainkan ia terus berharap kepada Tuhan dan meminta penghiburan hanya dari Allah. Apabila kita berada dalam masalah, janganlah kita larut dan semakin terpuruk dalam masalah. Mari kita teladani hidup Rasul Paulus, tidak mengeluh dan tidak putus asa. Ada baiknya juga jika kita mau membuka diri teerhadap orang lain yang mengalami penderitaan atau masalah. Lalu meminta kekuatan dari Tuhan agar kita dimampukan untuk dapat menghadapi dan mengalahkan penderitaan yang sedang kita alami hingga kita mendapat penghiburan dan keselamatan. Dan akhirnya kita juga akan menolong orang lain yang berada dalam penderitaan karena kita telah dipakai Tuhan sebagai pewaris penghiburan. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini