Khotbah Minggu, tanggal 27 Oktober 2013
(Oleh:
Pdt. Ahab Tambun, STh – HKBP Rest. Ajibata).
Hamba Yang Melayani Tuhan
(Matius 20: 20 – 28).
Konsep
tentang menjadi seorang hamba atau pelayan pada umumnya
dipandang rendah dalam status masyarakat. Apapun di manapun
pekerjaannya, tidak suka dijuluki dirinya sebagai seorang hamba atau pelayan. Pada umumnya dunia menginginkan suatu jabatan, kedudukan, pangkat yang tinggi, nama yang besar, rumah dan mobil mewah, harta yang banyak dan beberapa orang yang melayani mereka. Kedudukan, kekuasaan dan popularitas kerap menjadi
ukuran seseorang di mata dunia. Seseorang dihormati, dipandang, disanjung dan
diutamakan karena memiliki kedudukan, kuasa, harta, dan popularitas. Itulah ukuran yang
dipakai dunia, lain ukuran yang dipakai Tuhan. Dalam Khotbah hari
ini, Yesus bersabda: ”Barangsiapa
hendak menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu… hendaklah
ia menjadi hambamu”.
Di hadapan Tuhan Yesus, jalan untuk menjadi terkemuka dan
terpandang bukan dengan kekuasan, harta, dan kedudukan, tapi dengan menjadi
pelayan bagi sesama. Firman ini di kalangan banyak orang mungkin kedengarannya aneh dan berlawanan. Bagi Tuhan Yesus, hal ini bukanlah hal yang mustahil. Dia adalah Anak Allah yang begitu agung dan nama-Nya tersohor sepanjang masa telah merendahkan diri dan datang ke dunia (Ber-Kenosis).
Dari Tahkta
Kerajaan Surga turun ke dunia dan telah menjadi bagian dari manusia. Turut merasakan apa yang dirasakan manusia yaitu
penderitaan akibat dari pada dosa. Bukan hanya itu, Dia
melayani banyak jiwa/orang,
bahkan rela mati demi keselamatan umat manusia. Ia
telah memilih jalan salib atau Via Dolo Rosa.
Itulah pelayanan yang paling mulia dan agung yang pernah terjadi dan tetap akan menggugah dan
memperbaharui kepribadian umat manusia.
Pemahaman Salah: Tentang Panggilan
Sebagai Hamba atau Pelayan Tuhan.
Seseorang mau dan merelakan dirinya sebagai hamba
atau pelayan Tuhan, terfokus dan hanya menginginkan upah dan tempat yang
enak-enak saja, itu salah besar. Murid Yesus bernama Yakobus dan Yohanes,
anak-anak Zebedeus, dipanggil menjadi murid Tuhan Yesus dengan satu
tugas (Matius 10: 1- 2, 5 -10),
sehingga fokusnya hanya kepada upah bukan kepada tanggung jawab yang Tuhan
berikan kepada mereka. Kita sering jadi lupa akan
tujuan panggilan kita sebagai hamba Tuhan (Semua Pengikut Kristus) dan memfokuskan diri hanya kepada upah saja, padahal
tidak melakukan tugas panggilan kita masing-masing sesuai dengan
talenta yang kita terima. Banyak di antara kita umat Kristen murah
tersinggung, kecewa sehingga mendirikan sekte lain bahkan mungkin ada yang beralih
menjadi non Kristen. Orang-orang Kristen yang demikian adalah orang Kristen yang kekanak-kanakan secara rohani. Masih perlu
adanya tahap pendewasan iman.
Pemahaman
Benar: Tentang Panggilan Sebagai Hamba
atau Pelayan Tuhan.
Dipanggil menjadi orang Kristen adalah untuk
melayani bukan untuk dilayani.
Seseorang yang dipanggil
untuk melayani Tuhan, harus jelas: “bahwa dia dipanggil oleh Tuhan”. Yang dipanggil
untuk melayani Tuhan, dia akan mengerjakan sesuatu menurut panggilan Tuhan dan
bukan menurut kehendaknya sendiri. Jika hal itu belum terpatri dalam diri seorang
hamba Tuhan bagaimana mungkin pelayanannya menjadi kuat. Mungkin akan menjadi
batu sandungan bagi banyak orang, jika mereka yang melayani banyak jiwa dan
seharusnya meneguhkannya, ternyata mereka sendiri berada dalam kegoncangan. Kalau
saudara sendiri belum jelas, bagaimana saudara dapat memimpin orang lain? Kalau
saudara sendiri berada dalam kegelapan, bagaimana saudara dapat mengeluarkan
orang lain dari kegelapan masuk ke dalam terang? Kalau saudara tidak mempunyai
suatu keyakinan yang teguh, bagaimana saudara bisa meneguhkan orang lain? Itu
tidak mungkin. Dalam diri Yesus Kristus kita tidak pernah melihat
kepemimpinan-Nya dibarengi dengan keraguan. Hal yang pasti, dalam Yesus Kristus
ada keyakinan yang penuh akan panggilan dan kuasa Allah.
Memang semua hamba Tuhan
yang ada pasti berbeda cara Tuhan memanggilnya. Mungkin ada dari hamba Tuhan
dengan mengalami pergumulan yang lama dan menyakitkan. Tetapi satu hal yang
harus dipegang Hamba Tuhan adalah “Mengenal Allah sebagai si Pemanggil, tahu
kehendak Allah dan rela menjalankan kehendak Allah”. Ini adalah suatu yang
sangat penting dan mendasar bagi yang mau dan rela menjadi hamba Tuhan. Sebagai pengikut Kristus, mari kita meneladani hidup dan
perbuatan Kristus agar pelayanan kita menjadi berkat bagi banyak orang bahkan
jadi berkat bagi dunia (Bnd, Kej 12: 2). Amin.
Komentar
Posting Komentar