Jumat, 24 April 2015.
2 Tawarikh 16: 9.
Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk
melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam
hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau
akan mengalami peperangan.
Semua umat manusia pasti pernah mengalami kebahagiaan
dalam hidupnya dan juga pernah mengalami kesusahan. Ada waktu tertawa, ada pula
waktu untuk menangis. Tidak seorangpun manusia dar kelahirannya sampai pada
akhir hidupnya merasakan “Hanya Kebahagiaan”. Sebaliknya, tidak seorangpun
manusia dari kelahirannya sampai pada akhir hidupnya merasakan “Hanya
Penderitaan atau Kesusahan”. Kebahagiaan dan Kesusahan adalah silih berganti
memasuki kehidupan manusia. Semua orang tidak lepas dari masalah dan semua
orang juga mempunyai hak untuk bahagia atau sejahtera. Mungkin, masih ada orang yang beranggapan bahwa hidupnya tidak akan
keluar dari penderitaan atau kesusahan, karena sudah bertahun-tahun lamanya
tidak mengalami perubahan. Sebagian dari mereka bahkan tidak mau berharap dan
tidak lagi bermimpi menjadi orang yang sejahtera atau bahagia. Ada juga yang
beranggapan bahwa orang yang kaya pasti selalu dalam keadaan bahagia dan tidak
pernah mengalami kesusahan. Padahal kekayaan belum tentu identik dengan
kebahagiaan. Padahal mereka juga pasti mempunyai masalah.
Dalam keadaan apapun status sosial dan latar
belakangnya, yang pasti semua orang pasti memiliki masalah mereka
masing-masing. Lalu apakah kita dapat tetap bertahan ketika kita mengalami
masalah atau kesusahan? Atau apa yang dapat kita lakukan?. Mari datang kepada Dia yang melimpahkan kekuatan-Nya
kepada mereka yang bersungguh hati. Orang yang bersungguh hati ialah orang yang tetap percaya kepada Tuhan
dan dibuktikan dengan tetap melakukan Firman Tuhan. Jangan sampai kita
memaksakan suatu cara untuk Tuhan menolong kita. Biarkan dan relakan Tuhan
bertindak atas apa yang kita sedang alami dengan segala cara yang Dia akan gunakan terhadap kita. Di
saat kita mengikuti tuntunan-Nya, yang kadang mungkin tidak masuk akal, tetapi
kita harus tetap percaya hingga kita akan melihat dan mengalami pertolongan
Tuhan yang sungguh luar biasa. Amin.
Baca: Sekilas tentang Raja Asa.
Raja Asa awalnya adalah seorang raja yang bersungguh
hati kepada Tuhan, namun pada akhir dari perjalanan hidupnya, ia tidak lagi
bersungguh hati kepada Tuhan. Pada saat raja Baesa hendak menyerbu Yehuda, apa
yang dilakukan oleh raja Asa? Raja Asa mengeluarkan harta benda bukan hanya
dari rumahnya, tetapi juga dengan berani ia mengambil harta benda dari rumah
Tuhan untuk mengadakan perjanjian dengan raja Aram, dengan tujuan untuk menghalangi
niat raja Baesa (ayat 2). Akibat dari ketidak-percayaannya kepada Tuhan
dan tidak mau bersandar pada Tuhan, maka raja Asa mengalami kekalahan. Kemudian
Tuhan mengutus seorang nabi untuk menegur raja Asa, tetapi ia tidak merendahkan
hati dan bertobat, justru ia menjadi sakit hati (ayat 7 - 10).
Komentar
Posting Komentar