Arisan Parhalado HKBP Ajibata, 17 Januari 2014.
TUHAN
itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku.
(Mazmur 118: 14)
Bila kita simak dalam sejarah perjalanan
bangsa Israel, kesaksian demi kesaksian membuktikan kekuatan Tuhan sungguh luar
biasa, bahkan lebih dari itu, Dia adalah Raja Yang Maha Kuasa, Raja seluruh
bumi. Dalam kisah kepemimpinan Musa, laut Teberau adalah juga simbol batas
kekuasaan Firaun. Menyeberanginya berarti melewati batas kekuasaan Firaun.
Sebelum Israel menyeberangi laut Teberau, mereka adalah budak Firaun. Tetapi
setelah menyeberanginya mereka menjadi orang merdeka. Di seberang Teberau,
dunia menjadi luas, pandangan mata mereka menjadi lapang, beban di pundak telah
tiada, dan masa depan yang baru menanti mereka. Penyeberangan di laut Teberau
adalah peristiwa penyelamatan yang sangat penting dan menentukan nasib orang
Israel.
Karena percaya bahwa peristiwa
penyelamatan itu berasal dari Tuhan maka Musa bersama orang Israel menyanyikan
pujian bagi Tuhan: "TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi
keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia",
Keluaran 15: 2. Sangat dibutuhkan sebuah peristiwa yang sangat luar biasa untuk
melahirkan pengakuan dan pujian kepada Tuhan seperti ini. Sebab itu tidak
jarang, pengalaman hidup yang menyusahkan dan nyaris membuat kita kehilangan
harapan, tetapi justru itulah yang menjadi waktu kita untuk dapat menyaksikan
dan mengakui kekuasaan Tuhan serta menyanyikan pujian bagi kasih kuasaNya.
Karena itu janganlah kiranya kita cepat menyerah dalam menyeberangi tantangan
kehidupan ini, asalkan kita yakin bahwa kuasa Tuhan selalu lebih besar dari
rintangan hidup yang kita alami.
Dalam kehidupan, sering kali kita
mengeluh akan pemberian Tuhan. Ada yang menganggap pemberian itu berupa berkat,
ada pula yang menganggap pemberian itu berupa petaka. Sebenarnya, dalam
kehidupan kita, Tuhan tidak pernah memberikan kita berupa malapetaka, kesialan,
bencana ataupun sejenisnya. Hanya saja, manusia yang menganggap itu berupa malapetaka
dan sejenisnya. Tuhan senantiasa ingin memberikan kebaikan untuk kita, hanya
saja kita berhasil diganggu oleh si iblis yang juga selalu ingin menghancurkan
hubungan manusia dengan Tuhan, agar manusia jatuh ke dalam dosa. Untuk
menghadapi segala problema kehidupan, kita hanya memerlukan pikiran yang
positif agar kita tidak selalu menyalahkan Tuhan dan tentu agar tidak jatuh ke
dalam dosa.
Si iblis memiliki banyak metode untuk
menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Tetapi jangan menganggap remeh, Tuhan karena
Ia memiliki kekuatan yang lebih dan sangat kuat yang dapat menandingi kekuatan
si setan. Secara tidak sadar kita dapat terimbas rayuan iblis misalnya; amarah,
ETT (Emosi Tingkat Tinggi) dan lain sebagainya. Itu terjadi karena manusia
sangat sensitif terhadap masalah dalam kehidupannya, sehingga muncul dalam
pikiran manusia bahwa Tuhanlah yang membiarkan semua itu terjadi. Sebenarnya,
Tuhan selalu ingin memberikan yang terbaik bagi kita, hanya saja mungkin Tuhan
ingin menguji iman kita. Kekuatan iman sangat diperlukan karena untuk menuju rumah
Tuhan yang sesungguhnya, kita harus memiliki iman yang kuat dan teruji.
Seseorang yang berpikiran panjang dapat berpikir mengenai apa akibatnya dan
kebenaran pekerjaannya di hadapan Tuhan. Dalam hal melalui rintangan hidup,
pemazmur selalu meminta kekuatan dari Tuhan dan Tuhanpun menyelamatkan
pemazmur. Demikian halnya dengan kita, apapun, bagaimanapun dan serumit apapun
yang kita alami dalam perjalanan hidup, kita harus meminta kekuatan dari Tuhan
agar Tuhan menjadi penyelamat bagi kita. Amin.
Pdt. A. Tambun, STh
Komentar
Posting Komentar