1. Merawat Orangtua Yang Sakit.
Qianqian adalah seorang anak perempuan berumur tiga tahun asal Ruzhou, Provinsi Henan, Tiongkok.
Di saat anak-anak sebayanya sedang asyik-asyiknya bermain, balita ini harus merawat ibunya yang bernama Wang Huixian, yang lumpuh. Sang ibu tidak bisa berjalan lagi setelah suatu saat terjadi pada dirinya yaitu menjadi korban tabrak lari.
Hal yang sama bagi yang membaca cerita ini, mungkin di benak kita bertanya-tanya di mana keberadaan ayahnya atau kerabat dan kenapa mereka tega membiarkan anak sekecil itu sendirian mengurus sang ibu yang sudah lumpuh. Ternyata, nenek dan kakek Qianqian telah meninggal dunia, sedangkan ayahnya yang sudah bercerai dari ibunya sudah pergi entah ke mana tidak tahu di mana rimbanya.
Sebagaimana layaknya orang yang dewasa mengurus orang sakit, Qianqian pun mengambilkan makanan dan menyuapi sang ibu, memberinya minum, bahkan membuang kotorannya. Kondisi yang seperti ini membuat Wang Huixian menangis. Dia sebenarnya tidak tega membiarkan putrinya melakukan hal-hal tersebut untuknya, tetapi sang ibu tidak berdaya dan tidak punya pilihan lain.
Adalah suatu keberuntungan bagi kita dan bagi siapa saja yang mengetahui cerita ini ada seseorang yang merekam kisah Qianqian dan membagikannya ke media sosial. Video tersebut kemudian viral dan banyak netizen yang tergerak untuk membantu bocah malang tersebut. Hasil donasi yang terkumpul digunakan untuk biaya operasi Wang agar cepat sembuh dan Qianqian bisa menjalani kehidupan normal layaknya anak seusianya. Karena anak seusia Qianqian yang seharusnya masih lebih banyak bermain daripada bekerja, karena memang dunia anak adalah usia untuk bermain sedangkan untuk orang yang dewasa bukan bermain tetapi masanya untuk main (Baca: Bekerja dan bertanggung jawab). (Copas Medsos).
Hah..... Bagaimana Bapa/Ibu, saudaraku dan sahabatku??? Masih ingatkah kita hal apa saja yang sering kamu lakukan saat berumur tiga tahun? Mungkin tidak ada setengah bahkan seperempat dari perbuatan Qianqian, tapi kebanyakan anak-anak yang berusia itu menghabiskan waktunya untuk bermain. Bermain dan bermain dengan anak seusianya tidak dapat dinikmati oleh Qianqian. Di saat teman sebayanya menghabiskan waktu untuk bermain, dia malah harus merawat ibunya yang sakit lumpuh.
Kira-kira, pelajaran apa yang bisa kita petik dari kisah nyata kehidupan yang inspiratif ini? Salah satunya adalah untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki, terlebih jika kamu masih mempunyai orangtua yang lengkap dan sehat.
Bersyukurlah kepada Tuhan tentang apa yang kita miliki. Seperti yang pernah dikhotbahkan bapak kadep Koinonia HKBP amang Pdt. Dr. Martongo Sitinjak pada Pesta Puncak Taon Parasinirohaon/Parheheon Ama HKBP Ressort Lumban Julu (11082019). Dengan ilustrasinya....
Seorang Kapolres setiap harinya melintas dengan kenderaannya bersama dengan ajudannya. Pada suatu saat dia melihat dan memperhatikan pengemis (suami-isteri) yang biasa mereka lewati setiap harinya. Pak Kapolres bertanya kepada ajudannya: MENGAPA PENGEMIS ITU TAMPAK TIDAK ADA KESUSAHAN DALAM DIRINYA YANG WALAUPUN UNTUK MENDAPATKAN MAKAN SETIAP HARINYA MEREKA SULIT???
Jawab Ajudan: MEREKA KELIHATAN TIDAK SUSAH KARENA TIDAK MEMPUNYAI APA-APA. SEBALIKNYA, BANYAK ORANG YANG SUDAH MEMPUNYAI BANYAK HARTA DAN MEMPUNYAI KEDUDUKAN ATAU JABATAN TERNYATA MEREKA MENGALAMI KESUSAHAN.
KALAU BAPAK TIDAK PERCAYA BOLEH KITA COBA KATA SI AJUDAN.
Bapak Kapolres kaget dan berkata kepada ajudan: BAGAIMANA CARANYA???
COBA BAPAK BERIKAN KEPADA MEREKA RP. 10.000.000. TAPI DARI IKATAN SEPULUH JUTA TERSEBUT AMBIL SATU LEMBAR, *MAKA MEREKA AKAN SENANG SEBENTAR SAJA TAPI AKAN TETAP SUSAH NEMIKIRKAN SATU LEMBAR YANG TIDAK BERADA DALAM IKATAN SEPULUH JUTA INI, kata ajudan.
BESOK PAGINYA, BAPAK KAPOLRES MEMBAWA UANG RP. 10.000.000 DAN MENNGAMBIL SATU LEMBAR DARI IKATANNYA. KETIKA MEREKA BERTEMU DENGAN PENGEMIS, BAPAK KAPOLRES KELUAR DARI MOBILNYA DAN MENJUMPAI PENGEMIS TERSEBUT. LALU MEMBERIKAN UANG TERSEBUT KEPADA PENGEMIS ITU DAN MENGATAKAN: SAYA SUDAH LAMA MEMPERHATIKAN KALIAN DAN TERIMALAH INI SEBAGAI BENTUK BANTUANKU KEPADA KALIAN. DAN MEMBERIKAN UANG TERSEBUT KEPADA PENGEMIS.
DENGAN SENANG HATI DAN TERHARU PENGEMIS ITUPUN MENERIMA UANG DARI BAPAK KAPOLRES TERSEBUT. LALU MEREKA BERSALAMAN DAN PULANG. TAMAT.
Hah... apa yang terjadi???
Setelah mereka bersalaman, pak kapolres berangkat menuju kantornya. Saat itu juga pengemis diselimuti dengan senang hati dan riang gembira, lalu si suami memberikan uang yang dia terima dari pak Kapolres kepada isterinya untuk disimpan dikantaongnya.
Mereka (pengemis) pun pulang ke rumahnya karena mereka sudah dapat berkat melalui pak kapolres. Sesampainya di rumah, mereka duduk di ruang tamu. Lalu si suami meminta uang dari isterinya agar mereka menghitung uang tersebut sebelum mereka menyimpan ke lemarinya.
Setelah mereka menghitung uang... ternyata tidak Rp. 10.000.000 ternyata hanya Rp. 9.900.000. Dengan sepakat, lalu menghitung lagi dan hasilnya tetap Rp. 9.900.000. Mereka kurang yakin dan mengulang menghitung untuk ketiga kalinya dan hasilnya tetap sama Rp. 9.900.000. Lalu mulai timbul kecurigaan di antara mereka berdua antara suami isteri. Si suami mengatakan kepada si isteri: Coba lihat di kantongmu karena kau tadi yang mengantongi uang ini, mana tahu tinggal di kantongmu. Lalu si isteri merogo kantongnya ternyata tidak ada. Mereka terus berfikir dalam kesusahannya bahkan semakin curiga. Ke mana uang seratus ribu? Apa tercecer di jalan? Apa mungkin ajudan pak Kapolres yang mengambilnya.
Begitu susahnya mereka memikirkan uang yang Rp. 100.000 yang hilang, tetapi tidak bersyukur dengan uang yang masih mereka miliki Rp. 9.900.000. Berbahagialah atas Rp. 9.900.000 dan jangan susah karena Rp. 100.000. Hidup kita sangat... sangat sering demikian halnya. Kita pusing dengan persoalan yang sangat kecil, dan lupa bersyukur dan bersukacita atas apa yang kita miliki. Jangan pusing dan stress bahkan strukk dengan pergumulanmu atau persoalanmu tetapi bersykurlah kepada Tuhan, bersukacitalah atas apa yang masih anda miliki yang kamu terima dari Tuhan. Dan Tuhan itu baik untuk tetap menyertai hidup kita. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini